Walaupun hangat suaranya masih menyejukkan hati ini, tapi kerinduan ini masih belum juga terobati karena kerinduanku bukan hanya pada suaranya, tetapi senyum dan segala bentuk tingkahnya yang tak bisa kutuliskan dan kuucapkan dengan kata-kata. dan kini telah sebulan lamanya tak pernah lagi kumelihat, menyentuh dan becanda dengannya lagi. Meluapkan tawa dengannya serta bercerita tentang masa –masa kami yang telah berlalu hingga menkhayalkan masa depan yang akan kita tulis bersama dengan bertintakan cinta dan kasih sayang.
Beberapa jam yang lalu yang engkau tulis disebuah jejaring sosial dan engkau ucapkan kepadaku sebuah kalimat dengan bahasa yang sulit ku mengerti “I will stay here to wait your back” itu katamu, sebuah kalimat biasa yang terucap dari mulutmu tetapi membuat diri ini semakin tak kuasa tuk bertemu, walaupun mungkin ku tak akan membawakan sebuah kado istimewa ataupun sebuah kereta kencana layaknya sang pangeran, tapi engkau tetap setia menungguku, menunggu akan kehadiran Cinta yang selama ini selalu bersamamu.
Rasanya tak sabar untuk ketemu denganmu, memelukmu, mencium keningmu dan mengatakan hati ini tak bisa lagi terpisah lama denganmu, tak sabar menunggu hari itu, hari dimana engkau duduk di pintu Rumahmu dan menyambutku dengan senyum manismu. Dan kita mulai lagi Kebersamaan seperti beberapa waktu yang lalu, yang kita lalui dengan tawa bercampur rasa sedih, dan merasakan manis dan pahitnya kehidupan yang akan kita lalui bersama.
Amank,
Jakarta, 25 Juli 2011