Kehamilan merupakan hasil konsepsi antara ovum
(sel telur) dan sperma (sel mani) yang disebut nidasi hasil konsepsi. Lamanya
kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari atau 42
minggu dan tidak lebih dari 300 hari, tetapi kadang-kadang suatu kehamilan
berakhir sebelum waktunya dan ada kalanya melebihi waktu yang normal.
Berakhirnya kehamilan menurut usia kehamilan berlangsung dibagi dalam:
a.
Kehamilan 24 – 36 minggu terjadi
persalinan premature.
b.
Kehamilan 37 – 42 minggu disebut
aterm.
c.
Kehamilan melebihi 42 minggu
disebut serotinus.
Ditinjau dari kehamilan, kehamilan dibagi
menjadi tiga bagian masing-masing kehamilan trimester I yaitu antara 0 – 12
minggu, kehamilan trimester II yaitu antara 13 – 28 minggu dan kehamilan
trimester iii yaitu antara 29 – 42 minggu. Pada setiap wanita hamil perlu
diadakan suatu pengawasan dan pemeriksaan kehamilan yang teratur untuk
menyediakan kondisi fisik dan mental sebaik-baiknya serta menyelamatkan ibu dan
anak dalam kehamilan sampai kelahiran sehingga pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan kondisi ibu dan anak tetap sehat. Pada umumnya pemeriksaan kehamilan
dilakukan empat kali selama kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama,
dua kali pada trimester kedua dan satu kali lagi pada trimester ketiga
(Prawirohardjo, 1996).
Kehamilan primigravida.
Primigravida adalah ibu yang pertama kali hamil.
Kehamilan (graviditas) dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan
permulaan persalinan. Kehamilan adalah suatu krisis maturasi yang dapat
menimbulkan stress tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk
memberi perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Seiring
persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut mengubah konsep
dirinya supaya ia siap menjadi orang tua. Setelah bertahap ia berubah dari
seseorang yang bebas dan berfokus pada diri snediri menjadi seorang yang seumur
hidup berkomitmen untuk merawat seorang individu lain. Pertumbuhan ini
membutuhkan penguasaan tugas-tugas perkembangan tertentu : menerima kehamilan,
mengidentifikasi peran ibu, mengatur kembali hubungan antara ibu dan anak serta
antara dirinya dan pasangannya, membangun hubungan dengan anak yang belum lahir
dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pengalaman melahirkan (Bobak dkk,
2005).
Kehamilan melibatkansemua anggota keluarga
karena konsepsi merupakan awal, bukan hanya bagi janin yang sedang berkembang
tetapi juga bagi keluarga yakni dengan hadirnya seorang anggota keluarga baru
dan terjadinya perubahan hubungan dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga
harus beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterpretasinya berdsarakan
kebutuhan masing-masing (Grossm 1980 dalam Bobak 2005).
Tanda-tanda kehamilan (Manuaba,
1998).
a.
Tanda dugaan/tidak pasti
kehamilan.
Tanda ini meliputi tidak datang bulan (amenorhoe),
perubahan pada buah dada, perasaan mengidam, gangguan pencernaan (perasaan mual
di waktu pagi/morning sickness), gangguan perkemihan (sering buang air kemih),
perubahan pigmentasi kulit, hipersalivasi, pergerakan janin yang pertama,
membesarnya perut.
b.
Tanda kemungkinan hamil.
Tanda ini meliputi perut membesar, tanda Hegar, Chadwick,
Piscaseck, Ballotemen, Barxton Hicks dan reaksi pemeriksaan kehamilan positif.
c.
Tanda pasti kehamilan.
Melalui pemeriksaan USG diketahui fetal plate, kantong
gestasi, rahim membesar, dengan motode konvensional kepastian hamil bila teraba
bagian janin, terdengar detik jantung janin, teraba gerakan janin.
Pengawasan kehamilan.
Pengawasan kehamilan (ante natal) terbukti
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan
mental dan fisik kehamilan, untuk menghadapi persalinan. Dengan pengawasan
hamil dapat diketahui berbagai komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan
atau komplikasi hamil sehingga segera dapat diatasi. Yang tidak mungkin dapat
diatasi segera dirujuk ke tempat yang lebih lengkap peralatannya sehingga mendapat
perawatan yang optimal (Manuaba, 1998).
Tujuan perawatan antenatal adalah mengenal dan
menangani sedini mungkin penyakit yang di dapat saat kehamilan, saat persalinan
dan masa nifas, memberikan nasihat yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
nifas, laktase dan KB, menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perinatal.
Pengawasan berdasarkan usia
kehamilan.
Diharapkan ibu hamil dapat melakukan
pemeriksaan antenatal sebagai berikut : trimester pertama (0-12 minggu) dan
trimester kedua (13-28 minggu) setiap
bulan sekali dengan rancangan pemeriksaan meliputi anamnesa untuk mengetahui
keadaan normal dan keluhan kehamilan, pemeriksaan fisik (umum, khusus,
tambahan) sehingga dari pemeriksaan ini didapatkan kesimpulan tentang kehamilan
seperti adanya penyakit yang mempengaruhi kehamilan, komplikasi kehamilan, rencana
untuk pengobatan penyakit dan menghindari komplikasi kehamilan, pemberian
vitamin, obat khusus dan imunisasi tetanus I, nasihta diet tentang empat sehat
lima sempurna. Trimester ketiga (28 – 40 minggu) setiap dua minggu sekali atau
setiap minggu sampai ada tanda kelahiran. Dengan rancangan pemeriksaan meliputi
anamnesa untuk mengetahui keadaan normal dan keluhan kehamilan trimester III,
pemeriksaan fisik (umum, khusus, tambahan) sehingga dari pemeriksaan ini
didapatkan kelainan seperti adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi
kehamilan trimester ketiga, diet empat sehat lima sempurna, rencana pengobatan,
nasihat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang melahirkan. Jadi
pemeriksaan ante natal care dilakukan sebanyak empat kali sudah cukup sebagai
kasus tercatat yaitu satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan
ketiga.
Komplikasi pada kehamilan.
Pada beberapa wanita ada kemungkinan mengalami
penyimpangan dalam perjalanan kehamilannya. Ada beberapa komplikasi yang
dialami seorang wanita hamil. Komplikasi
ini dapat dibagi sesuai masa
kehamilannya yaitu kehamilan muda dan kehamilan trimester ketiga. Komplikasi
kehamilan muda seperti hiperemisis gravidarum, keguguran kandungan, kehamilan
dengan degenerasi penyakit trofoblas, kehamilan di luar kandungan (kehamilan
ektopik). Sedangkan komplikasi kehamilan
trimester ketiga seperti persalinan prematuritas, kehamilan ganda (kembar)
kehamilan dengan perdarahan (plasenta previa, solusio plasenta, perdarahan
sinur marginalis, perdarahan vasa previa), kehamilan dengan ketuban pecah dini,
kehamilan dengan kematian janin dalam rahim, kehamilan lewat waktu dan
kehamilan dengan preeklampsia dan eklampsia (Manuaba, 1999).