Lihatlah Rakyat disana-sini bangun sebelum pagi, penuhi pasar rakyat, penuhi jalan-jalan, bekerja keras di kebun mereka, saat malam hari para nelayan mengembangkan sayap perahunya untuk mencari nafkah, dengan bermodalkan sebuah pelita atau sinar lampu apa adanya, para Guru, pedagang, beserta para tentara yang berada disudut sudut Negeri ini bekerja dengan penuh tanggung jawab. melakukan apa saja untuk kemajuan anak cucu mereka, Anak-anak pedesaan rela menyebrangi sungai, mendaki bukit bahkan tanpa seragam sekolah berjalan dengan semangat, demi untuk mendapatkan Ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan dan masa depannya, walaupun sekolah mereka sudah hampir rubuh. Sungguh merekalah rakyat yang sangat membanggakan.
Maka dari itu Kegalauan Negeri ini bukanlah sepenuhnya tetapi hanya kepada mereka para pengurus bangsa ini yang seakan berjalan tanpa ada target, deretan janji-janji, deretan kasus penggelapan uang rakyat yang polos, tetapi apa yang mereka lakukan..? Apakah cukup dengan hanya berpidato, berwacana tentang keprihatinan, kegundahan, mengeluarkan curahan hati, tanpa ada tindakan yang bisa dilihat dan dirasakan oleh Rakyat.
Harapan yang tinggi untuk membereskan Agenda penting kini hanya tinggal wacana, pemerintah memang punya capaian, tetapi pemerintah kurang berani menorobos pencapaian – pencapaian itu sehingga maslah – masalah di negeri ini kian menumpuk.
Lihat sejarah kita negeri ini dibangun dan didirikan dengan orang-orang yang berintegritas punya keberanian, keberanian dan itegritas itu membuat meraka tak gentar menghadapi apapun, walaupun mereka harus berhadapan dengan moncong senjata, bukan pencitraan yang meraka dengun – dengunkan tetapi kepolosan dan kesederhanaannya yang membuat sampai hari ini mereka dikenang.
Negeri ini butuh pemimpin yang mendorong yang macet, membongkar yang buntu, dan memangkas berbenalu. Pemimpin yang tanggap memutuskan, cepat bertindak, dan tidak toleran pada keterlambatan. Pemimpin yang siap untuk ”lecet-lecet” melawan status quo yang merugikan rakyat, berani bertarung untuk melunasi tiap janjinya. Republik ini perlu pemimpin yang memesona saat berpidato, tetapi pemimpin yang justru lebih memesona saat kerja bersama.
Bukan pemimpin yang selalu enggan memutuskan dan suka melimpahkan kesalahan. Bukan pemimpin yang diam saat rakyat didera, lembek saat republik dihardik negara tetangga, tapi lantang dan keras justru saat diri pribadi atau keluarganya tersentuh dan Saat partainya terjebak, rela berteriak dan bertindak untuk terdepan demi partainya, bukan itu yang rakyat minta...
Rakyat dinegeri ini sudah bekerja keras, lihat dikampung-kampung, mereka mau maju, mereka ingin jadikan negeri ini terbaik, Mereka bekerja keras dan tak perlu tahu siapa pemimpinya yang pasti mereka menginginkan kesejahteraan. Bukan sebuah wacana untuk Kesejahteraan...
Jakarta, 28-07-2011
is very good..
BalasHapus