Kamis, 14 Juli 2011

PRESIDEN Tak bisa Menempatkan Posisinya...

Senin 11 Juli 2011 kemaren Presiden SBY kembali berceloteh di Podium-podium Kehormatannya, mengeluarkan suara merdu dan lambaian tangannya bak Vokalis D’Masiv, Harapan Publik awalnya adalah Yudoyono akan berpidato tentang penangkapan penindakan Nazaruddin dimana Yudoyono sebagai Presiden memberikan solusi ataupun Perintah kepada Aparat penegak Hukum untuk menangkap dan mencari Nazaruddin secepat Mungkin, tetapi apa yang terjadi, Yudoyono malahan mengomentarin dan menanggapi Konteks karut marut Partai demokrat dalam hal ini bebicara tentang Kongres Luar biasa dan persoalan Anas Yang akan Kudeta Yudoyono, dimana persoalan ini sesungguhnya merupakan perkara internal Partai, bukan sesuatu yang harus di Publikasikan di Podium kehormatan Negara. Lagi – lagi kali ini Yudoyono mengecewakan Masyarakat, Yudoyono tak mampu menempatkan posisinya dimana dia bisa bertindak sebagai penasehat Partai Demokrat ataupun Sebagai Kepala Negara (Presiden) Republik Indonesia.
Partai Politik Pemenang Pemilu 2009 (Demokrat) memang mempunyai kedudukan yang sangat kuat di negara ini, dan tidak bisa dipungkiri keberadaan yudoyono sebagai Presiden itu tidak lain karena Prestasi partai demokrat, tetapi Sebagai Presiden yang menaungi seluruh rakyat indonesia, tentunya juga harus bijak dong.. dalam mengambil sikap, berpidato di hadapan di Media yang disaksikan ribuan warga Indonesia itu tentunya berpidato sebagai Presiden bukan sebagai orang Demokrat.
Yah... dan memang pantas ketika Nazaruddin sampai sekarang belum bisa di Tangkap, karena KPK, POLRI, Satgas dan penegak Hukum lainya dalam menangani kasus nazarudin mengambil jalan sendiri-sendiri tidak pernah ada intruksi atau Komando dari kepala Negara, Malahan Yudoyono menyalahkan Media yang mengambil berita dari Blackbarry Messenger (BBM) dan SMS dari Nazaruddin, yang katanya Tidak valid. Lagi-lagi kali ini Yudoyono bagaikan “memercik air di dulang terpercik muka sendiri”. Dia Tak sadar beberapa bulan yang lalu pernah mengeluh tentang SMS gelap yang Menyudutkan dirinya dan Partai Demokrat yang kemudian melapor ke Publik. Kan lucu...
Ataukah hal ini dilakukan Yudoyono hanya untuk mengalihkan Isu, agar beberapa kader Demokrat termasuk Anas Urbaningrum, Andi Mallarengan, Angelia Sondakh,Mirwan Amir dan Jafar Hafsah bisa lolos dari keikutsertaannya dalam kasus Nazaruddin, dan menutupi Kekisruhan di Demokrat itu sendiri,. Sungguh suatu yang mengherankan apa yang di lakukan presiden kita tercinta itu...


Artikel Terkait..:

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar