Kamis, 20 September 2012

Aku Jadi Gubernur…..


Orang Bijak berkata:…

 "Negara terburuk adalah Negara tempat terhimpunnya segala kerendahan dan tempat diwariskannya segala penyakit."

Akhirnya ku bisa menjadi seorang gubernur, jabatan yang selama ini ku idam-idamkan, yah.. walaupun dengan perjuangan kurang lebih dua tahun, dan dengan banyak menghamburkan uang, tapi itu tentunya tak jadi masalah bagiku.. tak main-main profesi ini, kemana-mana aku akan dikawal, tak akan ada lagi kata macet bagiku, pulpen dan tasku tentunya akan di bawa oleh pengawalku, setiap komentarku pasti akan dikutip jangankan komentar setiap langkahku pun akan di perhatikan oleh orang banyak terutama para awak media, itu sebabnya dimana-mana aku harus selalu keliatan rapi, selalu tersenyum, tanganku pun harus selalu melambai kepada mereka para rakyatku, sebuah perilaku yang selalu dimiliki para pejabat,  walaupun dalam hati ini merasa kesusahan menyapa para rakyat tapi aku harus tampil sempurna dan tak tampak susah di hadapan mereka, senyum sapa dan selalu berjabat tangan dengan mereka agar mereka tak menganggap aku sebagai pejabat yang sombong, sehingga aku tak harus mengeluarkan uang banyak jika nanti putaran kedua, demikianlah yang akan kujalani selama lima tahun dan yang paling penting adalah aku akan menunaikan apa yang menjadi mimpiku selama ini..


Pertama, aku akan mengangkat semua kawan-kawan baikku untuk menjadi staf penting terkhusus mereka yang berjuang bersamaku dalam pemenanganku menjadi gubernur, tentu bagi mereka yang Loyal akan mendapatkan jabatan yang paling istimewa, serta yang lain pastinya akan mendapatkan jabatan yang tidak kalah pentingnya, sesuai dengan bentuk perjuangannya, begitupun dengan keluargaku yang selama ini membantu baik dalam bentuk materi dan tenaga, yang pasti ada tiga kepentingan yang harus kucapai yakni, mempertahankan posisi sebagai gubernur, mencari jaringan dana yang paling pamungkas serta menyingkirkan semua musuh-musuh, lawan politik dan mereka-mereka yang menentang kebijakanku. Singkatnya aku akan dibiasakan untuk membeli dan membayar semua bentuk loyalitas.

Kedua,aku akan berhubungan baik dengan parlemen, maklum kedudukanku sangat tergantung dengan respon mereka, Modalku ditangan mereka. hanya satu “duit”, dengan modal yang banyak tentunya segala program-programku akan berjalan mulus bersama para kontraktor yang selama ini mendanai kampanye dan deklarasi, sewaktu aku masih calon, untuk memuluskan alur dana itu tentunya aku harus berbagi dengan mereka para anggota Parlemen, yang terpenting mereka nyaman,kenyang dan aman, pokoknya aku akan angkat staf khusus untuk memperhatikan segala kebutuhan anggota parlemen tersebut, kebutuhan dirinya, anak, istri dan terutama partainya.

Ketiga aku harus memiliki hubungan mendalam dengan para cukong, mereka yang bermasalah tapi banyak uangnya, karena sekarang sedikit-sedikit kena tuduhan korupsi maka kuingin hubungan dengan mereka harus dilindungi dan rahasia,peranan mereka sangat besar dan kompleks, merekalah yang akan menjadi kasir dalam pemenuhan setiap program-programku, untuk satu ini pula aku kubuat staf khusus, tentunya orang kepercayaanku akan berhubungan langsung dengan dia, kecuali jika mereka adalah penyumbang yang besar, singkatnya aku inginkan hubunganku dengan mereka lancar tanpa mengganggu kedudukanku.
Keempat, aku akan membina hubungan baik dengan Media, setiap program yang kujalankan harus diliput di media, kalau perlu setiap langkaku harus bisa ditayangkan oleh media, sengaja aku iklankan semua program-programku, tak ada program tanpa iklan kalau perlu iklan lebih dulu baru program, Pertimbanganku sepele, rakyat butuh dipuaskan mimpi-mimpinya. Ingin keadilan bukan dengan menangkap bandit tapi membuat tayangan ‘seakan-akan’ hukum itu berjalan adil. Persisnya bikin program sama halnya dengan membuat naskah drama. Harus ada aktor, skenario dan adegan-adegan dramatik. Itu sebabnya yang kulakukan secepatnya adalah segera mungkin untuk mencari pembuat iklan yang berbakat. Aku berencana membuat iklan yang membuat tiap penontonya terpesona: silau oleh tayanganya hingga percaya bahwa akulah Gubernur yang pertama dalam sejarah mampu memuaskan kebutuhan mereka sehingga kemana-mana aku akan disanjung.

Kelima aku akan terjung jika ada masalah, terjung artinya selalu ada disetiap ada bencana aku yang akan lebih dulu datang dengan disorot kamera, aku harus tampil lebih cepat, akupun harus tampak lebih sedih, dan sebisa mungkin mengeluarkan air mata, kalau perlu tangisanku pun harus terdengar, simpatiku harus menular dan secara spontan bantuan kuberikan. Dengan begitu aku akan tampak menjadi Gubernur yang manusiawi, punya rasa belas kasihan dan naluri kepekaan. Rakyat butuh dan merindukan sosok semacam itu, karena memang figur yang hebat bukan untuk dihidupkan melainkan ditayangkan. Ringkasnya aku musti tampilkan diriku sebaik mungkin dan pada saat ini banyak kesempatan untuk menampilkan itu. Musibah adalah panggung raksasa yang bisa merekam semua adegan keprihatinan. Musibah adalah tiket cepat untuk mengail simpati sekaligus popularitas.
Akhirnya tecapailah semua keinginanku, kini aku bisa tinggal di perumahan dengan nyaman, tak perlu dipedulikan soal kekayaan, sebelum jadi gubernur pun aku memiliki banyak yayasan, yang paling penting saat ini adalah pengaruh, reputasi, dan Populer. Pengarus terdapat dalam kebijakan-kebijakan politikku yang akan mempengaruhi pundi-pundi yang ada dikantongku, liat saja akhir jabatan  kekayaanku akan semakin bertambah, tidak lain untuk persiapan dana putaran kedua kelak, reputasiku gak perlu cerdas, kritis dan sok jagoan, yang terpenting adalah aku bisa aman dengan kedudukanku saat ini, liat saja mereka yang sok jagoan dan kritis terhadap Negara jabatan yang di embangnya tidak bertahan lama, bahkan kebanyakan dari mereka terbunuh tanpa sebab, aku tak ingin seperti Munir, dan bapak Baharuddin Lopa yang tersingkir karena keberaniannya. Populer dalam setiap kegiatan akupun harus tampil terutama peresmian organisasi para pengusaha-pengusaha besar mendukung setiap program mereka, begitupun ketika tampil dalam diskusi-diskusi mahasiswa aku harus tampak serius dan tampil sebagai pembela mereka, tampak cerdas dan berani agar mereka tahu akulah satu-satunya harapan mereka.
Kini saatnya aku harus mengucapkan terima kasih, pertama aku harus berterima kasih kepada partaiku, dan para partai  pengusung merekalah yang berjasa besar dalam kemenanganku, tentunya aku akan menjadi kasir dan juru bayar atas segala keperluannya, keperluan utamanya adalah mengasuh kader, memperbanyak pendukung dan mempersiapkan diri untuk pemenangan dalam pemilihan selanjutnya, dan tak lupa program-programku kupercayakan kepada mereka dan sesuai keinginan mereka. Kedua kucapkan terima kasih kepada para wartawan, kawan partai atau reporter televise serta orang-orang yang selama ini setia mendukungku, ketika terima kasih kepada Lembaga-lembaga yang berada di bawah yayasanku, untuk itu setiap proposal yang mereka ajukan akan langsung diterima, kalau perlu tanpa melalui bawahanku. Merekalah paranormal sesungguhnya, ucapan dan pernyataannya menjadi arah keputusan politikku.
Kini saatnya aku akan melaksanakan tugasku sebagai gubernur, yakni Rapat, pidato dan peresmian, Rapat harus sesering mungkin diliput oleh media. Dalam rapat aku akan buka dengan doa, , lalu memberi penjelasan, lalu instruksi, lalu bincang-bincang lalu doa penutup. Akan kubuat rapat itu kegiatan paling sering dilakukan, Ringkasnya, biarkan media memberi tahu kalau sebagai menteri aku bekerja terlampau keras. Sesekali aku akan olesi mataku dengan salep biar kelihatan tak bisa tidur atau tidur terlalu sedikit. Rakyat pastinya butuh tontonan seperti ini akar mereka yakin bahwa akulah Gebernur terbaik pilihan mereka….


Artikel Terkait..:

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar