Kamis, 21 Juni 2012

Mengapa Kita Merasa Senang Saat Berdekatan dengan Orang Yang Dicintai…???


Istilah “merasa senang” mungkin kurang spesifik. Bisa juga dikatakan “merasa nyaman”. Mengapa saat berdekatan dengan pasangan kita merasa begitu senang, tenang, dan bahagia?? Mengapa ketika bersentuhan dengan orang yang dicintai kita merasakan sesuatu yang nyaman- suatu perasaan senang yang tak dapat di ungkapkan dengan kata-kata?
Ada kalimat yang sangat terkenal dalam film 30 hari mencari cinta. Bryan, salah satu tokoh dalam film itu, mengatakan, “ hubungan emosi akan lebih kuat kalau disertai dengan hubungan fisik”.

Terlepas dari interpretasi mengenai apa yang disebut dengan “hubungan fisik” dalam dialog itu, sentuhan tangan antar kekasih – yang sudah dapat disebut hubungan fisik- memang mampu member rasa nyaman yang mempererat hubungan emosi pasangan.
Kkembali ke pertanyaan sebelumnya, mengapa orang merasa nyaman dan senang ketika berdekatan dan bersentuhan  dengan orang yang dicintainya?
Para peneliti di universitas Collage of London menghabiskan banyak waktu untuk mencari jawabannya. Mereka merekrut sejumlah sukarelawan untuk melakukan serangkaian tes menggunakan alat pendeteksi guna mengetahui sejauh mana otak merespons sesuatu dalam kaitan dengan obyek yang disukai atau dicintai.
Para sukarelawan kemudian dihadapkan pada dua foto yang diberi secara bertahap. Foto pertamaadalah foto orang yang dicintai (pasangan atau mantan pasangan), sedang foto kedua hanya orang yang mereka kenal (kawan, tetangga, atau semacamnya). Apa yang terjadi??
Dr. Andreas Bartels, salah satu peneliti, mengatakan bahwa ketika orang dihadapkan pada foto atau gambar sosok yang dicintai, tubuhnya akan melakukan dua aktifitas berbeda secara bersamaan di dalam otak, yang tidak terjadi ketika dihadapkan pada gambar atau foto yang lain.
Kedua aktivitas itu terjadi dibagian otak yang disebut “insula” bagian otak yang berhubungan dengan “perasaan mendalam” dan “anterior cinguli” bagian otak yang berhubungan dengan perasaan senang, euphoria, atau gembira berlebihan. Dari situlah muncul perasaan senang ketika berdekatan dengan orang yang dicintai.
Lalu, dari mana muncul rasa nyaman ketika bersentuhan dengan orang yang dicintai? Dari feromon yang dikeluarkan tubuh. Ketika kita berdekatan (apalagi bersentuhan) dengan orang yang dicintai, masing-masing tubuh aktif memproduksi feromon yang kemudian memicu rasa senang (nyaman) bagi keduanya. Kita memproduksi zat tersebut dan membuat pasangan merasa nyaman, sementara pasangan juga memproduksi zat tersebut dan membuat kita merasakan rasa senang yang mendalam. Karena itulah kita dan pasangan merasakan “ketergantungan” terhadap satu sama lain.
Cinta memang saling member dan menerima, kan? Bahkan untuk hal-hal yang barangkali tidak dapat kita saksikan .


Artikel Terkait..:

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar